Warga Pontianak, kalimantan Barat, Minggu 13 November 2011 heboh karena langit di atas kota mereka “terbelah”. Pemandangan langit aneh dan unik terjadi di bumi Khatulistiwa. Sebuah awan bergumpal berbentuk membelah bumi.
Waktu itu, seorang warga yang tengah berjalan di kawasan M Yamin Pontianak langsung kaget melihat pemandangan aneh tersebut.
Bentuk awannya seperti membelah langit. Kejadiannya begitu cepat, hanya sebelas menit saja. Salah seorang warga Pontianak mengambil gambar pemandangan langka terssebut. Sementara itu, menurut Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio Pontianak, fenomena langit terbelah itu kejadian biasa-biasa saja.
Kejadian tersebut dikarenakan faktor cuaca alam yang tidak menentu (anomali cuaca) yang terjadi akhir-akhir ini di Kalimantan Barat pada umumnya.
Langit terbelah dalam bahasa ilmiah dikenal dengan istilah ‘anticrepuscular ray,’ yaitu terhalangnya cahaya matahari saat senja atau fajar, oleh awan. Untuk kasus di Pontianak misalnya, terang Thomas, ini terjadi karena cahaya mentari saat terbenam, terhalang oleh awan cumulus nimbus yang menjulang tinggi.
Awan cumulus nimbus ini tepat berada di arah matahari terbenam, sehingga menghalangi cahaya matahari, dan membentuk garis yang seolah-olah membelah langit. Jadi fenomena langit terbelah atau ‘crepuscular ray’ tidak ada kaitannya sama sekali dengan cuaca ekstrim atau pertanda bencana alam. Itu hanya fenomena alam biasa, dan fenomena yang serupa juga pernah terjadi di Yogyakarta pada tahun 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar